JENIS SATELIT

3.2.1 Satelit Berdasarkan Orbit
Jika dilihat dari orbitnya maka satelit-satelit tersebut dapat digolongkan menjadi :
1. Low Earth Orbit (Satelit Orbit Rendah)
Satelit yang mengorbit pada ketinggian sekitar 750 – 2500 km dari permukaan bumi. Waktu yang dibutuhkan oleh satelit ini untuk mengelilingi bumi satu kali adalah dalam 1,5 jam. Jika kita melihat dari bumi, maka satelit ini akan terlihat hanya dalam waktu 14 jam per hari. Oleh karena itu satelit yang ditempatkan pada orbit ini jarang dipakai dalam komunikasi karena tidak menguntungkan.
2. Medium Earth Orbit (Satelit Orbit Sedang)
Satelit ini berada pada ketinggian 7500 – 10000 km dari permukaan bumi. Sedangkan waktu yang ditempuh satelit ini untuk mengelilingi bumi satu kali adalah antara - 12 jam dan hanya dapat dilihat antara - 4 jam per hari. Seperti satelit yang menggunakan Low Orbit, satelit ini juga kurang menguntungkan untuk komunikasi.

3. Geosynchronous Satellite ( Satelit GeoStasioner)
Satelit ini mempunyai orbit di atas equator dengan ketinggian kurang lebih 36.000 km dari permukaan bumi dengan arah orbit dan kecepatan yang sama dengan arah dan kecepatan rotasi bumi, yaitu 24 jam sekali putaran. Maka bila dipandang dari bumi, satelit ini akan selalu tampak diam terhadap suatu titik di bumi. Itulah sebabnya satelit ini disebut satelit Geosynchronous.
Satelit ini banyak dipakai untuk satelit komunikasi, karena hubungan komunikasi dapat dilakukan secara terus menerus selama 24 jam tanpa terputus..

3.2.2 Metode Akses Satelit
Transponder satelit dengan lebar bandwidth 36 MHz, umumnya dimanfaatkan untuk banyak aplikasi secara bersama-sama. Oleh karena itu, muncul suatu metode akses satelit yang bertujuan agar penggunaan dari bandwidth transponder menjadi lebih efisien. Metode akses satelit yang umum digunakan oleh modem RCST LinkStar ialah TDMA (Time Division Multiple Access).
Dalam metode TDMA, bandwidth transponder dibagi menjadi beberapa frame dalam satu kavling frekuensi. Hal tersebut memungkinkan beberapa pengguna bandwidth antara yang satu dengan yang lain menunggu gilirannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, biasanya 10 ms sampai dengan 24 ms.
Setiap sinyal akan dikompres menjadi burst-burst berkecepatan tinggi dan dipancarkan secara bergantian. Keuntungan dari TDMA adalah bandwidth transponder akan selalu terpakai oleh pengguna karena bekerja sesuai dengan waktu gilirannya, sehingga akan mengoptimalkan penggunaan bandwidth dan menghemat biaya.

Gambar 3.5 Metode akses satelit TDMA

Arsitektur jaringan VSAT yang paling dikenal adalah Time Division Multiplex / Time Division Multiple Access (TDM/TDMA). TDMA memanfaatkan time (waktu) yang dibagi-bagi menjadi beberapa frame atau time-frames, yang lamanya berkisar antara 10 - 24 ms, lalu frame-frame tersebut tergabung menjadi Super frame.
Arsitektur jaringan TDMA memungkinkan beberapa stasiun, dengan beberapa port, berbagi-bagi waktu menggunakan satu carrier (satu kavling frekuensi) pada transponder.
Untuk menjamin terlaksananya penggiliran waktu tersebut dibuatlah beberapa burst. Ke dalam sebuah frame dilakukan pula pembagian waktu transmit yang merupakan kavling-kavling burst yang akan dimanfaatkan sebagai channel informasi digital.


Gambar 3.6 Arsitektur Jaringan TDM/TDMA

Jaringan TDMA menggunakan sebuah satellite Hub system besar yang melayani semua terminal access dan routing. Data ditransmisikan dari dan ke Hub dengan burst pendek pada channel satelit yang dibagi menjadi 30 sampai 40 terminal.
Hub berkomunikasi dengan VSAT remote dengan kecepatan yang lebih tinggi melalui ‘outbound’ TDM satellite carrier. Remote memancarkan kembali ke Hub melalui jalur ‘inbound’ carrier menggunakan TDMA protocol.
Pengguna potensial sistem ini adalah institusi dengan intensitas kebutuhan yang tinggi untuk transaksi dan pertukaran data dalam kapasitas kecil dari dan ke sejumlah lokasi yang tersebar secara geografis terutama yang minim infrastruktur.

3.3 Gangguan pada Sistem Komunikasi Satelit

3.3.1 Impairment
Impairment ialah segala cacat komunikasi satelit, karena keberadaan satelit di angkasa dan juga karena gejala alamiah, seperti hujan, letak posisi matahari, dan lain sebagainya. Ada beberapa gangguan yang termasuk impairment, seperti Orbit Satelit, impairment karena Sun Ontage dan karena Rain Fade.

1. Impairment karena Orbit Satelit
Gangguan ini disebabkan karena pengaruh alam seperti gaya tarik-menarik benda-benda langit, rotasi bumi pada porosnya yang walaupun kecil tetapi menyebabkan pergeseran posisi satelit terhadap bumi.
Namun dengan kemajuan teknologi komputer pada pusat kontrol, kemungkinan itu bisa diperkecil. Pergerakan satelit tersebut bisa dikontrol dan dibatasi pada suatu orbital box yang besarnya sekitar ± 0,05° atau peak to peak sebesar 0,1° saja.
Jadi apabila dilihat dari bumi, satelit tersebut akan bergerak di dalam orbital box seperti membuat angka 8 di angkasa selama masing-masing 12 jam mengelilingi arahnya. Jadi titik pusatnya akan dilewati dua kali dalam satu hari, seperi terlihat pada gambar


Gambar 3.7 Orbital Box

2. Impairment karena Sun Outage
Ketika posisi antena stasiun bumi, satelit dan Matahari berada dalam satu garis lurus maka kita akan mengalami kejadian yang disebut dengan Sun Outage, yang mengakibatkan putusnya hubungan komunikasi dan memang pada saat itu satelit komunikasi kita dengan cara apapun tidak bisa berkomunikasi. Hal ini terjadi karena Matahari merupakan sumber noise yang sangat kuat, seolah-olah menyelimuti semua Down Link carrier yang kita terima dari transponder.
Kemungkinan terjadinya kondisi seperti itu hanya dua kali dalam setahun, yaitu terjadi sekitar bulan Maret dan September tergantung pada letak stasiun buminya dan selama beberapa hari serta beberapa menit saja.

Gambar 3.8 Impairment oleh Sun Outage

3. Impairment oleh Rain Fade
Hujan yang terjadi pada jalur komunikasi satelit dapat mengganggu jalannya komunikasi, karena hujan akan menyebabkan absorbsi, difraksi dan refraksi terhadap carrier, sehingga efisiensi atau gain antena menurun. Akan tetapi operasi komunikasi satelit pada C-band sebenarnya hanya mengalami sedikit gangguan yang disebabkan oleh hujan, tergantung dimana hujan itu terjadi dan seberapa lebatnya. Yang dimaksud dengan Rain Fade disini adalah apabila hujan yang lebat tersebut menyebabkan air hujan masuk ke Feedhorn. Dan apabila reflektor antena yang tidak memiliki sistem drainase yang baik, maka pada saat hujan lebat, air akan tergenang dan mengakibatkan reflektor tidak parabolik lagi sehingga menyebabkan pemantulan sinyal tidak sempurna.

3.4 Stasiun Bumi
Pada dasarnya komunikasi tidak dapat berlangsung tanpa adanya dua komponen yang melakukan komunikasi tersebut, begitu pula dengan komunikasi satelit. Komunikasi satelit dapat terlaksana jika terdapat dua stasiun bumi yang memiliki peralatan yang dapat menghubungkan stasiun bumi satu dengan stasiun bumi lain.
Komponen suatu stasiun bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian Outdoor Unit (ODU) atau perangkat-perangkat yang dipasang di luar ruangan dan bagian Indoor Unit (IDU) atau perangkat-perangkat yang dipasang di dalam ruangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP ADSL

PERANGKAT ODU VSAT

PERANGKAT IDU VSAT